

|
- 03 Jul 2025 01.51 WIB
Penetration Testing
|
Manajemen kapasitas TI berperan penting dalam menjaga kinerja sistem dan memastikan layanan tetap tersedia. Dengan perencanaan yang tepat, organisasi dapat menghindari pemborosan sumber daya sekaligus memenuhi standar keamanan seperti ISO/IEC 27001:2022.
|
Meskipun sudah mengantongi sertifikasi ISO/IEC 27001:2022, insiden siber masih bisa terjadi pada sebuah organisasi. Sertifikasi ini memang penting, namun tidak menjamin perlindungan mutlak tanpa implementasi yang konsisten dan budaya keamanan yang kuat.
|
Amandemen ISO/IEC 27001:2022/Amd 1:2024 menandai langkah penting dengan memasukkan isu perubahan iklim ke dalam standar keamanan informasi. Organisasi kini perlu mempertimbangkan dampak lingkungan sebagai bagian dari manajemen risiko yang terdokumentasi dengan baik.
|
Di era digital yang dipenuhi serangan siber, organisasi tak bisa hanya mengandalkan firewall atau antivirus. Threat intelligence hadir sebagai pendekatan strategis yang memungkinkan deteksi dan respons dini terhadap potensi ancaman yang terus berkembang.
|
ISO/IEC 27001:2022 adalah standar internasional yang membantu organisasi mengelola keamanan informasi secara sistematis. Dalam era digital yang penuh risiko, standar ini menjadi pedoman penting untuk melindungi data sensitif dan membangun kepercayaan dari pelanggan serta mitra bisnis.
|
Memahami perbedaan antara kebijakan, standar, dan prosedur sangat penting dalam membangun sistem keamanan informasi yang solid. Ketiganya saling melengkapi untuk menciptakan tata kelola yang konsisten, efektif, dan mudah diterapkan di lingkungan organisasi.
|
Manajemen perubahan pada sistem TI bukan sekadar prosedur administratif, melainkan pondasi penting untuk menjaga keamanan, kestabilan layanan, dan keberhasilan bisnis. Artikel ini mengulas pentingnya change management dalam konteks TI dan SMKI secara lengkap dan mudah dipahami.
|
Layanan cloud memang praktis, tetapi keamanannya bukan tanggung jawab penuh penyedia layanan. Pengguna juga wajib menjaga data dan akses agar tidak rentan terhadap ancaman siber, kesalahan konfigurasi, dan risiko lainnya yang bisa merugikan.