Sudah ISO 27001:2022 tapi Terkena Serangan Siber, Kok Bisa?
- Restia Moegiono
- •
- 04 Jul 2025 19.11 WIB

Ilustrasi Cyber Security
Di era digital yang semakin terhubung, banyak organisasi berlomba-lomba mendapatkan sertifikasi keamanan informasi sebagai bentuk komitmen mereka terhadap perlindungan data. Salah satu standar internasional yang paling diakui adalah ISO/IEC 27001:2022, yang memberikan kerangka kerja dalam membangun dan menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI). Namun, meskipun sudah mengantongi sertifikasi bergengsi ini, nyatanya banyak organisasi masih menjadi korban insiden siber.
Pertanyaan penting pun muncul: Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah sertifikasi itu menunjukkan bahwa keamanan informasi organisasi sudah kuat?
Mari kita telusuri lebih dalam alasan di balik masih terjadinya insiden siber meski organisasi sudah tersertifikasi ISO/IEC 27001:2022, dan kenapa sertifikasi ini tetap penting dalam ekosistem keamanan digital.
Mengapa Insiden Siber tetap bisa Terjadi?
Meskipun sudah tersertifikasi ISO/IEC 27001:2022, sebuah organisasi tetap bisa terkena insiden siber. Sertifikasi ISO 27001:2022 menunjukkan bahwa organisasi telah menerapkan sistem manajemen keamanan informasi (SMKI) yang sesuai dengan standar internasional, tetapi ini bukan jaminan mutlak bahwa insiden siber tidak akan terjadi. ISO/IEC 27001:2022 menyediakan kerangka kerja untuk mengelola risiko keamanan informasi, tetapi implementasinya yang efektif sangat bergantung pada berbagai faktor. Berikut adalah beberapa alasan mengapa insiden siber bisa terjadi meskipun organisasi sudah tersertifikasi ISO 27001:2022.
-
Faktor Manusia
Kesalahan manusia, seperti kelalaian dalam menangani informasi sensitif atau mengikuti prosedur keamanan, masih menjadi penyebab umum insiden siber. Sertifikasi ISO/IEC 27001:2022 memang mencakup pelatihan dan kesadaran keamanan, tetapi tidak bisa menghilangkan sepenuhnya risiko kesalahan manusia. -
Ancaman Siber yang Terus Berkembang
Ancaman siber terus berkembang dan menjadi semakin canggih. Meskipun SMKI yang diterapkan sudah kuat, organisasi perlu untuk terus memperbarui dan meningkatkan kontrol keamanan di organisasi untuk mengantisipasi ancaman siber yang baru. -
Implementasi yang Tidak Sempurna
Sertifikasi ISO/IEC 27001:2022 hanya efektif jika SMKI diterapkan secara konsisten dan menyeluruh. Jika ada kelemahan dalam implementasi, seperti kontrol keamanan yang tidak diterapkan dengan benar atau pemantauan yang tidak efektif, maka organisasi tetap rentan terhadap serangan siber. -
Faktor Eksternal
Organisasi juga bisa terkena dampak dari serangan terhadap pihak ketiga yang terhubung dengan organisasi, seperti pemasok atau mitra bisnis. Sertifikasi ISO/IEC 27001:2022 mungkin tidak mencakup semua kontrol keamanan yang diterapkan oleh pihak ketiga ini. -
Keterbatasan ISO 27001
ISO/IEC 27001:2022 adalah standar keamanan informasi, bukan jaminan keamanan mutlak. Organisasi tetap perlu melakukan penilaian risiko yang berkelanjutan, menerapkan kontrol keamanan yang sesuai, dan melakukan pemantauan serta audit secara teratur.
Pentingnya Sertifikasi ISO/IEC 27001:2022
Meskipun tidak menjamin keamanan mutlak, sertifikasi ISO/IEC 27001:2022 tetap penting karena:
-
Membangun Kepercayaan
Sertifikasi menunjukkan bahwa organisasi serius dalam menjaga keamanan informasi dan dapat membangun kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. -
Menunjukkan Kepatuhan
Sertifikasi membantu organisasi memenuhi persyaratan kepatuhan terhadap regulasi terkait keamanan informasi. -
Meningkatkan Keamanan
SMKI yang diterapkan berdasarkan ISO/IEC 27001:2022 membantu organisasi mengidentifikasi dan mengelola risiko keamanan informasi, sehingga meningkatkan tingkat keamanan secara keseluruhan. -
Mendukung Ketahanan Siber
ISO/IEC 27001:2022 mendorong organisasi untuk membangun sistem yang tangguh terhadap serangan siber, termasuk pemulihan setelah terjadinya insiden siber.
Sertifikasi ISO/IEC 27001:2022 adalah langkah penting dalam membangun keamanan informasi, tetapi bukan satu-satunya solusi. Organisasi perlu untuk terus memperbarui dan meningkatkan SMKI, serta membangun budaya keamanan yang kuat di seluruh organisasi. Insiden siber bisa terjadi meskipun organisasi sudah tersertifikasi, tetapi ISO/IEC 27001:2022 membantu organisasi untuk mengelola risiko dan meminimalkan dampak insiden tersebut.
Jadi, jika organisasi Anda sudah bersertifikasi, itu langkah awal yang baik. Tapi jangan berhenti di situ. Teruslah berinovasi, beradaptasi, dan membangun budaya keamanan siber yang hidup. Karena dalam dunia digital yang penuh ketidakpastian, ketangguhan dan kesiapan adalah kunci utama.