Annex 8.6 Manajemen Kapasitas pada Server
- Restia Moegiono
- •
- 28 Jun 2025 04.53 WIB

Ilustrasi About Capacity Management for Server
Dalam dunia digital yang terus bergerak cepat, sistem teknologi informasi (TI) menjadi tulang punggung operasional organisasi. Namun, apakah server dan infrastruktur TI Anda siap menangani lonjakan permintaan, pertumbuhan data, dan tantangan performa di masa depan? Di sinilah peran penting manajemen kapasitas TI diuji.
Manajemen kapasitas bukan hanya soal memperbesar sumber daya, tetapi bagaimana memastikan CPU, RAM, dan storage server Anda digunakan secara efisien, optimal, dan selaras dengan kebutuhan bisnis. Artikel ini akan membahas pentingnya manajemen kapasitas TI, kaitannya dengan standar ISO/IEC 27001:2022, serta strategi praktis untuk menghitung kebutuhan kapasitas server secara cerdas.
Mengapa Manajemen Kapasitas TI Penting?
Manajemen kapasitas teknologi informasi (TI) merupakan hal yang penting karena memastikan sumber daya TI yang dimiliki organisasi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan, serta menghindari pemborosan dan pemanfaatan yang tidak efisien. Tanpa manajemen kapasitas yang baik, organisasi dapat mengalami masalah kinerja, downtime, dan biaya yang tidak perlu.
Manajemen Kapasitas pada ISO/IEC 27001:2022
Di dalam ISO/IEC 27001:2022, manajemen kapasitas salah satu merupakan kontrol pengamanan yang bersifat detective dan preventive, untuk menunjang aspek Availability dan Integrity. Oleh karena itu, server sebagai sistem komputer yang menyediakan layanan dan sumber daya kepada perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan, yang disebut client harus memiliki manajemen kapasitas yang memadai. Manajemen kapasitas server adalah kunci untuk memastikan performa server tetap optimal dan siap menangani beban kerja.
Pada Annex 8.6 ISO/IEC 27001:2022 disebutkan bahwa penggunaan sumber daya sebaiknya dimonitor dan disesuaikan sejalan dengan persyaratan kapasitas saat ini dan yang diharapkan.
Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Kapasitas pada Server?
Untuk menghitung kebutuhan kapasitas server dalam hal CPU, RAM, dan disk, maka Anda perlu melakukan analisis berdasarkan beban kerja (workload), volume data, jumlah pengguna, dan karakteristik aplikasi yang dijalankan. Langkah utama adalah mengukur kebutuhan sumber daya (resource) berbasiskan estimasi penggunaan nyata dan proyeksi pertumbuhan, kemudian menambahkan margin aman.
Cara Penghitungan Kebutuhan CPU
CPU bertanggung jawab untuk pemrosesan data dan instruksi aplikasi. Berikut ini adalah langkah-langkah penghitungan kebutuhan CPU (CPU capacity planning):
- Identifikasi jenis workload: apakah CPU terutama digunakan untuk komputasi intensif, seperti proses data besar, atau hanya untuk aplikasi ringan?
- Hitung rata-rata penggunaan CPU: misalnya, lakukan monitoring selama periode tertentu (misal 1 minggu) untuk mengetahui rata-rata dan puncak penggunaan CPU.
- Proyeksikan jumlah pengguna/permintaan: perkirakan beban puncak berdasar jumlah pengguna simultan.
- Gunakan metrik core atau threads: tentukan berapa core CPU yang dibutuhkan untuk menangani beban tersebut tanpa bottleneck?
- Tambahkan buffer: biasanya, disarankan menambahkan 20-30% kapasitas ekstra untuk mengantisipasi lonjakan beban di masa mendatang.
Cara Penghitungan Kebutuhan RAM
RAM merupakan cache utama dan tempat kerja aplikasi. Berikut ini adalah langkah-langkah penghitungan kebutuhan RAM (RAM capacity planning):
- Analisa aplikasi dan database: berapa banyak RAM yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dan caching database dengan optimal?
- Monitor penggunaan RAM saat beban puncak: gunakan alat monitoring seperti top, htop, atau tool pengelolaan cloud untuk mengetahui penggunaan RAM.
- Pertimbangkan penggunaan swap: pastikan RAM cukup agar sistem tidak terlalu bergantung pada swap yang memperlambat performa.
- Tentukan kebutuhan berdasarkan concurrency: jika aplikasi memiliki banyak proses paralel, akumulasi penggunaan memori sesuai jumlah concurrency.
- Sertakan margin keamanan: tambahkan sekitar 20-30% RAM lebih besar dari kebutuhan maksimum tercatat.
Penghitungan Kebutuhan Kapasitas Disk
Disk storage berfungsi untuk menyimpan berbagai jenis data digital, seperti file, aplikasi, sistem operasi, dan lainnya, baik secara sementara maupun permanen. Berikut ini adalah langkah-langkah penghitungan kebutuhan kapasitas disk (disk capacity planning):
- Hitung volume data saat ini: total data yang disimpan dalam database, file, log, dan lain-lain.
- Perkirakan laju pertumbuhan data: berapa banyak data yang akan bertambah per bulan atau per tahun.
- Pertimbangkan kebutuhan ruang untuk backup dan snapshot: alokasi ruang ekstra untuk backup, rollback, dan log.
- Pilih jenis storage: SSD lebih cepat tapi lebih mahal, HDD lebih murah tapi lebih lambat.
- Tambahkan buffer kapasitas: biasanya, sediakan ruang kosong minimal 20-30% untuk performa optimal dan ekspansi.
Manajemen kapasitas hendaknya terdokumentasi sebagai rencana kapasitas, lalu dilaksanakan dan dievaluasi efektivitasnya. Rencana kapasitas tersebut dapat bersifat jangka pendek, maupun jangka panjang.