

|
- 02 Jul 2025 23.43 WIB
Terdapat 3 Artikel Manajemen Risiko
|
Banyak organisasi melakukan penetration testing eksternal tanpa didahului vulnerability assessment (VA) internal karena keterbatasan sumber daya. Padahal, langkah ini menyimpan risiko besar terhadap keamanan sistem dan kepatuhan standar internasional seperti ISO/IEC 27001:2022.
|
Manajemen kapasitas TI berperan penting dalam menjaga kinerja sistem dan memastikan layanan tetap tersedia. Dengan perencanaan yang tepat, organisasi dapat menghindari pemborosan sumber daya sekaligus memenuhi standar keamanan seperti ISO/IEC 27001:2022.
|
Meskipun sudah mengantongi sertifikasi ISO/IEC 27001:2022, insiden siber masih bisa terjadi pada sebuah organisasi. Sertifikasi ini memang penting, namun tidak menjamin perlindungan mutlak tanpa implementasi yang konsisten dan budaya keamanan yang kuat.
|
Di era digital yang dipenuhi serangan siber, organisasi tak bisa hanya mengandalkan firewall atau antivirus. Threat intelligence hadir sebagai pendekatan strategis yang memungkinkan deteksi dan respons dini terhadap potensi ancaman yang terus berkembang.
|
Memahami perbedaan antara kebijakan, standar, dan prosedur sangat penting dalam membangun sistem keamanan informasi yang solid. Ketiganya saling melengkapi untuk menciptakan tata kelola yang konsisten, efektif, dan mudah diterapkan di lingkungan organisasi.
|
Layanan cloud memang praktis, tetapi keamanannya bukan tanggung jawab penuh penyedia layanan. Pengguna juga wajib menjaga data dan akses agar tidak rentan terhadap ancaman siber, kesalahan konfigurasi, dan risiko lainnya yang bisa merugikan.